MIMPI YANG TERBELI
Diatas tumpukan dan
ribuan limbah atau sampah, diatas bak bekas truk butut yang
sudah buluk dan berkarat, bocah berusia 8 tahun, hitam kurus,
dekil, kumel dan kucel berpakayan
compang_camping. sibuk mencari-cari, dan memasukan
samaph-sampah yang dapat dia manfaatkan untuk dijual, pancung yang tajam dan
runcing yang terbuat dari bekas rool cat, di genggaman tangannya . keranjang
yang terbuat dari anyaman bambu, yang ukuranya lumayan cukup besar , yang
terisi setengahnya dibelakang punggung, digendonganya. Sarif namanya bocah yang
bertempat tinggal digubuk tumpukan sampah pinggir kali yang kotor, dekat
stasiun kreta api diujung pelosok ibu kota.
Dia tinggal bertiga bersama, satu ade kandungnya ,dan ibunya, semenjak dia ditinggalkan kematian bapaknya dia yang menjadi sebagai tulang punggung beban keluarganya, karena ibunya sudah tiga bulan jatuh sakit-sakitan kegiatan dia setiap harinya hanya memulung dan memulung , tidak ada waktu untuk bermain-bain. Jangankan main belajarpun dia tidak pernah sama sekali, dia buta,dia tuli dan dia bisu Tentang Pendidikan dan ilmu pengetahuan, suatu keterbatsan dan hidup pas-pasan tidak menjadi masalah untuk dia dan keluarga untuk tetap bertahan hidup.semangat hidupnya yang tak pernah padam untuk terus berusaha dan berusaha untuk membantu ibunya menafkahi makan keluarganya.
Waktu menjelang pagi
keramaian di pasar sebrang jalan dekat kantor balai desa sudah ramai. Ramai
sekali oleh ibu-ibu dan orang berlalulalang penjual,pembeli . Sedangkan
diwarung kopi sebelah kanan pasar terlihat penjaga keamanan lingkungan yang
bertugas malam ,sarung yang masih tersoren di pundaknya dan kentungan yang
terselip disabuknya, hari ini pasar ramai sekali karena memang hari ini adalah
hari minggu jadi tidak seperti hari biasanya. Sedangkan di pojok sana didekat
tumpukan sampah dekat tempat pembuangan segala jenis sampah di pinggir kali
yang kumuh , sarif masih tertidur dengan pulasnya ,terlihat raut wajahnya yang
penuh dengan beban ,tidur dengan beralasan tikar dan kerdus bekas, ibu ani ibu
kandung sarif trlihat disudut pojok sana sedang duduk bersimpuh dengan tangan
bertengadah didadanya,”ya allah berkahilah hidup keluarga kami, mudahkanlah rezkimu,
dan berilah kami ketabahan,kekuatan, serta keselamatan untuk anak-anaku “ yaitu
“ Sarif. Itulah doa yang terlantun yang terdengar.
Tiinnn......tinnn........tinnnnn
terdengar suara kelakson mobil bus mini jemputan anak sekolahanak-anak
perumahan dan orang-orang yang mampuh menengah keatas, yang anaknya berangkat
sekolah diantar dan dujemput oleh supir abudemen ,melintas di
jalan gang-gang yang berliku yang belokanya membuat susah sekali untuk
sipengemudi untuk melewati, karena memang perumahan-perumahan yang sangat padat
dan terdesak, Itulah ibukota.
mak.. aif berangakat sekolah dulu yaa, dengan semangat
dan antusiasnya mencium tangan ibunya, baju merah putih, tas
gemblok yang terlihat bagus,sepatu bagus,baju bagus semuanya serba bagus dan
baru dan masih tercium bau harum pertanda baju masih baru beli, bahkan terselip
merek dan lebel harga yang lupa dia copot di samping kanan tasnya. Melangkah
keluar diiringi ibunya sampai ambang balik pintu, dan langsung berlari
kehalaman dan mempacu sepedah yang rombengnya dan sudah berkarat sepedah
tersebut warisan dan peninggalan dari
ayahnya.
Dengan semangat dia
memutar pedal sepeda tersebut, dan ucapan dahhh...maaak aif berangkat dan
melambaikan tangannya, ibu ani masih meratapi dan melihatkan anaknya perlahan
dari kejauhan menghilang dan tak berbekas . “aiff... “bangunn sudah siang kamu
harus kerja harus bergegas jangan sampai kamu keduluan bangunya sama ayam lihat
kamu kesiangan bangunnya cepet ambil wudhu sana sholat subuh,terus mandi dan
sarapan setelah itu langsung kerja emak udah siapkan peralatan pulung kamu”
pinta bu ani. Dia masih terdiam hening tatapan kosong .semua yang tadi
diucapkan emaknya atau ibu ani terabaikan begitu saja seakan semuanya mengalir
keluar dikuping kirinya,berlalu begitu saja.
ternyata itu semua tidak nyata,tidak benar semua itu hanya mimpi, dan akan tetapi mimpi itulah yang menjadikan dia semagat hidup,disuatu saat nanti waktu yang akan menjawab semuanya, semuanya akan manis pada waktunya dia yakin hal itu dan mimpi itu menjadi sebuah janji, dan janji itu dalah janji terbesar dan termulya dalam hidupnya yaitu mimpi untuk duduk didunia sekolah atau di dunia pendidikan, pendidikan yang nyata dan benar-benar sungguhan bukan mimpi seperti tadi yang dia alami.sudah lama dia memimpikan dunia pendidikan bahkan ketika dia sedang mulung ke sekolah-sekolah sempat dia mengintip dibalik jendela belakang kelas, dia memperhatikan tapi saayang dia tidak mengerti sedikitpun apa yang sedang diterangkan guru terhadap murid-murid yang ada di dalam kelas itu.
ternyata itu semua tidak nyata,tidak benar semua itu hanya mimpi, dan akan tetapi mimpi itulah yang menjadikan dia semagat hidup,disuatu saat nanti waktu yang akan menjawab semuanya, semuanya akan manis pada waktunya dia yakin hal itu dan mimpi itu menjadi sebuah janji, dan janji itu dalah janji terbesar dan termulya dalam hidupnya yaitu mimpi untuk duduk didunia sekolah atau di dunia pendidikan, pendidikan yang nyata dan benar-benar sungguhan bukan mimpi seperti tadi yang dia alami.sudah lama dia memimpikan dunia pendidikan bahkan ketika dia sedang mulung ke sekolah-sekolah sempat dia mengintip dibalik jendela belakang kelas, dia memperhatikan tapi saayang dia tidak mengerti sedikitpun apa yang sedang diterangkan guru terhadap murid-murid yang ada di dalam kelas itu.
Setelah
selesai mandi dan sholat subuh dia langsung bangkit dan bergegas untuk
melakukan kegiatan dan rutinitas seperti biasanya yaitu memulung sampah
rongsok, sebelum berangkat dia sempatkan diri untuk merapihkan karung-karung
yang sudah terisi penuh dengan gelas-gelas plastik dan botol-botol sejenisnya,
dia merapihkan dan menyusunya dipojokan samping dinding gubuknya,disana ibunya
sudah stay sedang membersihkan dan memisahkan berbagai jenis sampah,menyurtir
karung yang numpuk hasil pulungan atu pungutan kemaren. Sampah semacam jenis
botol-botol dan gelas aqua dan bekas agar-agar dia pisahkan dan sampah seperti
kerdus dan kaleng-kaleng itupun semuanya dipisahkan, bu ani ditemani mirna adek
kecilnya yang sedang asyik memainkan piso karter menguliti plastik-plastik
lebel merek dan meguliti bagian lingkaran atas gelas –gelas pelastik tersebut
hingga bungkus atau presan lebel yang menempelnya hilang.lalu gelas tersebut
terlebih dahulu sebelum di jual dimasukan dulu kedalam bak yang berisi air.
Kemudian mencucinya hingga bersih prosses itu adalah supaya daya jualnya mahal karena memang harga rongsokan tidak begitu memuaskan hasilnya dibandingkan dengan kuantitas atau banyaknya barang yang menumpuk dirumahnya ternyata pada saat penjumlahan atau pengilooan sampah pelastik tersebut mengeneskan hasilnya.tidak seperti sampah logam-logam dan kaleng-kaleng bekas minuman yang bermerek, itu akan relatif mahal hrganya. Tetapi hasil pungutan itu bisa mencukupi kehidupan keluarga sarif walaupun menutup kemungkinan hasinya tidak relepan dan continue,keluarga sarif memang termasuk keluarga yang miskin ,dan termasuk keluarga yang sabar dan bersyukur, itulah peninggalan sang ayah sarif seebelum dia wafat mengjarkannya tentang kesabaran,kesetiaan,kerja keras,sifat tawadhu,dan berbaik terhadap sesama. Sehingga keterbatasan hidup pas-pasan tidak menjadi batasan dia untuk engan dan malas untuk hidup ,dan juga termasuk keluarga yang taat beragama.
Kemudian mencucinya hingga bersih prosses itu adalah supaya daya jualnya mahal karena memang harga rongsokan tidak begitu memuaskan hasilnya dibandingkan dengan kuantitas atau banyaknya barang yang menumpuk dirumahnya ternyata pada saat penjumlahan atau pengilooan sampah pelastik tersebut mengeneskan hasilnya.tidak seperti sampah logam-logam dan kaleng-kaleng bekas minuman yang bermerek, itu akan relatif mahal hrganya. Tetapi hasil pungutan itu bisa mencukupi kehidupan keluarga sarif walaupun menutup kemungkinan hasinya tidak relepan dan continue,keluarga sarif memang termasuk keluarga yang miskin ,dan termasuk keluarga yang sabar dan bersyukur, itulah peninggalan sang ayah sarif seebelum dia wafat mengjarkannya tentang kesabaran,kesetiaan,kerja keras,sifat tawadhu,dan berbaik terhadap sesama. Sehingga keterbatasan hidup pas-pasan tidak menjadi batasan dia untuk engan dan malas untuk hidup ,dan juga termasuk keluarga yang taat beragama.
Hari ini udara terasa
cerah tidak seperti biasanya, awan yang putih serupa putih kapas yang
menyelimuti sang langit yang biru dan cerah, sang surya yang yang menampakan
keelokanya seolah dia seperti sedang tersenyum dan sepertinya dia sedang
berbahagia melihat dan mengamati seorang bocah mungil yang pekerja keras,dan
sang surya sedang bersahabat dengan sang alam yang indah ini. Sarif yang sudah
memulai bekerja dan berjalan dan terus berjalan.satu persatu sampah bekas
minuman dan botol-botol yang tergeletak dijalan telah ia jumpai,dan meraihnya
dengan senjata andalannya yaitu pancung, dan memancungnya dengan eksotis dan
terampil sungguh menjadi sebuah kepiawaian dia untuk memancung benda
tersebut,dengean waktu sekejap benda gelas dan botol tersebut berada di
keranjangnya,hari ini dia tidak memungut sampah ketempat biasanya yaitu tempat
pusat pembuangan sampah di ujing pasar, akan tetapi dia mengikuti kata hatinya
ddia mau pergi kemana, entah apa yang terjadi hari itu dia berjalan dengan
sendirinya berjalan tanpa arah dan tujuan, tak tersa dia sudah berada di depan
gedung yang berpagar besi dan cat temboknya putih dan merah bagian bawahnya, di
dalamnya terlihat ada sebuah lapangan yang berdiameter 9x18 dan ada sebuah
tiang yang menjulang tinggi disisi bagian tengahnya, dan diatas tiang itu terdapat
sebuah bendera yaitu bendera merah putuih, dan terllihat lalulangan anak
seumuran dia dengan buku didekapannya melintas dan menghilang masuk kedalam
ruangan.
dia berjalan sudah begitu lumanyan cukup jauh .dan sekarang dia berada di depan sekolah dasar negeri, dan pas didepan matanya ada plang gudep bertulisan SDN CIPINANG 02, tetapi dia tidak menyadari dan tidak mengerti apa tulisan itu artinya, apakah sebuah petunjuk seperti rambu-rambu yang ada di jalan? apakah itu papan-papan berita ikalan yang ada televisi?, entah dia mengacuhkan hal itu, tetapi disitu dia timbul rasa yang tak pernah hadir dalam hidupnya yaitu rasa keingin tahuaan apa seseungguhnya arti-arti yang tersimpan dalam huruf-huruf tersebut dengan kata lain sarif ingin sekali bisa membaca. Dan sekarang baru dia sadari sejauh ini dia baru terbangun dalam kalam mimpi yang jauh nan jauh gelap akan semua pengetahuan dan pendidikan.
dia berjalan sudah begitu lumanyan cukup jauh .dan sekarang dia berada di depan sekolah dasar negeri, dan pas didepan matanya ada plang gudep bertulisan SDN CIPINANG 02, tetapi dia tidak menyadari dan tidak mengerti apa tulisan itu artinya, apakah sebuah petunjuk seperti rambu-rambu yang ada di jalan? apakah itu papan-papan berita ikalan yang ada televisi?, entah dia mengacuhkan hal itu, tetapi disitu dia timbul rasa yang tak pernah hadir dalam hidupnya yaitu rasa keingin tahuaan apa seseungguhnya arti-arti yang tersimpan dalam huruf-huruf tersebut dengan kata lain sarif ingin sekali bisa membaca. Dan sekarang baru dia sadari sejauh ini dia baru terbangun dalam kalam mimpi yang jauh nan jauh gelap akan semua pengetahuan dan pendidikan.
Dan dia
sering kesekolahan ini, dia memungut sampah di tempat pembuangan sampah di
belakang dekat dengan kantin jajan anak-anak, dan lalu kemudian dia berjalan ke
tempat tersebut seperti biasa di mencari-cari samapah,terkadang dia melirikan
alihan pandangannya menuju dimana disana terlihat anak-anak bersenang ria dan
bergembira ,berlalulalang anak-anak membawa makanan di tangannya terlihat dua
orang sahabat menuju kembali kekelasnya dengan membawa makanan dan minuman di
tangannya, mereka begitu akrabnya dengan bergandengan tangan, ada yang sedang
duduk sedang menikmati makanan di depan kantin,ada yang sedang bermain
lari-larian kejar-kejaran entah mungkin mereka sedang bermain kucing-kucingan.ada
juga yang sedang sibuk dengan teman sekaribnya memainkan mainan robot-robotan
dan mengadukannya seperti mengadukan mereka dalam arena pertandingan.
Krrrrrriiiinnngggg.......krrrriinnnnggg!!!!!! terdengar bel pertanda bahwa
waktu istirahat sudah berakhir dan dilanjutkan untuk masuk lagi blajar
kembali,dan sedikit sarif menyaksikan anak-anak bergegas berlarian bergerumung
buyar semua yang ada dikantin itu, seperti layaknya burung merpati yang
menghadapi musuh yang mau memangsanya,mereka beriringan satu persatu masuk ke
dalam kelas dngan tertib seperti semut yang masuk kedalam sarangnya berderetan.
Dan semuanya mereka menghilang seketika dari pandanganya .
Hari menjelang siang
pertanda dia harus segera pulang dan menyetorkan hasil dari pulungannnya,dan
istirahat lalu kemudian setelah itu dia bekerja kembali, keranjang sudah terisi
penuh dengan gelas pelastik dan botol-botol dan sejenis sampah yang lainya.dan
dia bergegas pulang ditengah perjalanan dia menemukan sebuah kertas yang
terlipat-lipat dan dia langsung meraihnya, berhenti sejenak dan rasa
penasaranya apa sebenarnya isi yang ada didalam kertas tersebut,dan dia
membukanya perlahan lipatan kertas tersebut, ternyata kertas tersebut hanyalah
kertas A3 yang didalamya ada sebuah gambar atau poster, diujung kanan kertas tertera
sebuah tulisan Ardianto harahap, nama pemiliknya kelas 3B kelas tiga SD, dan
gambar tersebut adalah gambar yang berantakan tetapi sungguh mengejutkan arti
dari tulisan yang tertulisnya, terlihat seorang anak kecil yang sedang menanam
pohon dan bertulisan “GO GREEN SAFE GLOBAL WARMING” tulisan yang berantakan
warna darai pensil crayon, tapi sayang dia tidak mengerti apa arti dari tulisan
itu, tetapi dia bisa memahami dari gambar tersebut yaitu seorang yang sedang
menanam pohon. Dia melipat kembali keretas itu dan memasukan kedalam saku
celananya, kemudian dia melanjutakan pulang kerumah.
Setiba dirumah dia
mengeluarkan rongsokan tersebut lalu dia beralih masuk kedalam gubuk, lantas
dia dengan lancang memperlihatkan kertas yang tadi pada emanya ,” emak....tau
gak apa arti tulisan ini”??? Dia menyodorkan kertas itu prsis dihadapan muka
emanya,bu ani hanya terdiam diapun sama tidak mengerti sama sekali apa arti
tulisan yang tertera dikertas itu,dan wajar saja kalo emanya sarif tidak
mengerti apa arti dari tulisan tersebut, karena memang emaknya sarif dia hanya
pernah sekolah disekolah rakyat hanya bisa baca-bacaan indonesia dan itupun
tidak selancar membaca anak SD yang jaman sekarang karena memang dulu
orang-orang jaman dulu hanya beberapa orang yang serius untuk sekolah,sisanya
ye seperti itulah. “ini tulisannya basa ingris aif” basa inggris itu apa sih
maa?.....belum juga em’anya menjelaskan sarif dengan tangkas dia memeotong dan
menanyakan pertanyaan selanjutnya..!hemmf tulisan ini pake basa inggris ema
juga gak tau apa artinya karena emak juga gk pernah belajar basa inggris, basa
inggris itu bahasa orang-orang bule atau orang luar negeri. tapi disini ada
nama pemiliknya aif” ujar em’anya, siapa tuh maa namanya? Ardianto dia kelas
tiga SD di sekolah SD CIPINANG 02, “owh iya mak soalnya tadi aif nemunya di
dekat sekolah itu”.
Owh iya mak aif mau nanya lagi, itu cara tau pemiliknya Ardianto gimana sih, apakah emak sudah tau orangnya,sudah pernah ketemu orangnya? Itulah pertanyan yang simple dan sederhana biasa-biasa saja menurut kita, anak kelas 2 SD pun tau kalo hanya suruh baca hal seperti itu..! tetapi beda dengan sarif itu menurutnya hal yang aneh dan hal yang baru ujarnya” bu ani hanya terdiam mematung diri diam tanpa kata, wajahnya semu kemerahan, dan matanya berlinang air mata, pipinya basah terguyur oeleh air matanya, “ yaa allahh maafkan hamba ini, ini salah hamba ini semua gara-garaku,ulahku, betapa kejamnya aku ini ,dengan kejamnya diriku membuat kebodohan pada anaku sendiri tanpa ku berikan kesempatan untuk sarif mengerti dan memahami,belajar membaca,belajar menulis dan tahu lebih dalam tentang pengetahuan. Menjerit dalam tangisnya dan berteriak sakit dan betapa sedihnya dalam hatinya. Kok ema malah nagis sihh??? Ema kenapa? Dengan polosnya bertanya seperti itu.! Lantas ibu ani memeluk dengan erat tubuh sarif, lalau menangis meringkik lebih deras dan lebih kencang, maafkan emak ya aif, ampuni emak yaa ,mafkan emak tidak bisa memberikan yang terbaik dan tidak bisa mendidik kamu dengan benar, tidak bisa mengantarkanmu duduk dibangku sekolah sana. Dan tidak bisa membahagiakan hidupmu seperti layaknya anak-anak yang kecil yang seumuranmu.
Owh iya mak aif mau nanya lagi, itu cara tau pemiliknya Ardianto gimana sih, apakah emak sudah tau orangnya,sudah pernah ketemu orangnya? Itulah pertanyan yang simple dan sederhana biasa-biasa saja menurut kita, anak kelas 2 SD pun tau kalo hanya suruh baca hal seperti itu..! tetapi beda dengan sarif itu menurutnya hal yang aneh dan hal yang baru ujarnya” bu ani hanya terdiam mematung diri diam tanpa kata, wajahnya semu kemerahan, dan matanya berlinang air mata, pipinya basah terguyur oeleh air matanya, “ yaa allahh maafkan hamba ini, ini salah hamba ini semua gara-garaku,ulahku, betapa kejamnya aku ini ,dengan kejamnya diriku membuat kebodohan pada anaku sendiri tanpa ku berikan kesempatan untuk sarif mengerti dan memahami,belajar membaca,belajar menulis dan tahu lebih dalam tentang pengetahuan. Menjerit dalam tangisnya dan berteriak sakit dan betapa sedihnya dalam hatinya. Kok ema malah nagis sihh??? Ema kenapa? Dengan polosnya bertanya seperti itu.! Lantas ibu ani memeluk dengan erat tubuh sarif, lalau menangis meringkik lebih deras dan lebih kencang, maafkan emak ya aif, ampuni emak yaa ,mafkan emak tidak bisa memberikan yang terbaik dan tidak bisa mendidik kamu dengan benar, tidak bisa mengantarkanmu duduk dibangku sekolah sana. Dan tidak bisa membahagiakan hidupmu seperti layaknya anak-anak yang kecil yang seumuranmu.
Iya mak sarif maafin
kok, dan lagian ini semua bukan salah eamak kok, tapi insaallah doakan saja
mak, aif pasti suatu saat nanti bisa duduk disana dan belajar disana dan bisa
membaca seperti orang-orang lain, lalu aif nanti tau apa arti dari tulisan
dalam kertas ini. Dia menunjukanya. Aif janji akan membuat emak hidup bahagia”
ujarnya. Makasih yah anaku kau telah memaafkan emak, emak sayang sama Aif dan
juga Mirna, kalian berdua adalah permata yang sangat berharga dalam hidup emak,
emak tidak mau kehilangan kalian berdua dan tidak mau untuk kehilangan untuk
yang kedua kalinya setelah bapak kalian” itu ucapnya dan lantas mencium kening
sarif didekapannya. Lantas daipun memeluk anak yang kecilnya yang sedari tadi
menyaksikan di ambang balik pintu yaitu Mirna sigadis mungil yang lucu nan
cantik serta dia juga pinter. Dan secara tiba-tiba terdengar suara legar
gemuruh geluduk, yang dari kejauhan sama-samar, mendekat dan semkin mendekat,
entah apa yang terjadi pada saat itu semuanya secara tiba-tiba dan mengejutkan,
langitpun merinding,bergetar dan menampakan sikaf ketakutannya dengan lapisan
hitam diatas sana dan meraung menangis, tetes demi tetes mulai berjatuhan dan
mendarat disamudra yang kotor dan sesak ini, sesak dengan penderitaan,kesusahan
dan kekerasan,kerakusan dan sebaginya.
Alunan
angin malam yang sejuk dan segar menghibasi wajah sarif yang berdiam diri dalam
lamunan malam ditemani sejuta saksi bisu ,lolongan malam dan iringan musik
jangkrik yang bernada seirama bersama sang khayalan kalam, tentang mimpi itu
terkadang terbesit dalam kolbu.sesekali dia beralih disaat masa-masa indah
bersama dengan sang bapa disaat mereka bercanda,bermain dan memulung bersama,
disat-saat dulu mereka berikrar akan menyekolahkan sarif disekolah itu, dan
mengantarkandia kejembatan pencerahan hidup yang hakiki,tak terasa air mata
mengalir dibibir mata dia dan membasahi selembar foto, foto yang sudah memudar
dan kusam, yang dia pandangi yaitu foto sang bapa.terkadang hidup itu memng
seperti permainan,siapa yang terlatih dan hebat dialah yang menjadi juara atu
pemenangnya, dan memang hidup itu pilihan dan diapun lahir sudah menjadi sebuah
pilihan, apakah ini jawaban atas semua pilihan itu? Apakah hidup seperti ini
pilihan, takdir hidup menderita ini pilihan?memang sulit untuk itu dia pahami
untuk dia mengerti, terkadang kesempatan tidak menjadi sebuah peluang,dan
harapan-harapan menjadi berbanding terbalik dengan upayanya.
Dan
secara tiba –tiba tergelinjir dalam jiwanya dia mempunyai ideu-ideu berilian,
dan dia mempunyai sebuah rencana, dan rencana itu timbul karena inspirasi dari
sebuah kertas itu. Entah apa yang ada dalam kertas gambar tersebut , ternyata
kertas tersebut mempunyai gaya tarik yang sangat dasyat untuk dia berfikir
sejauh ini.disinilah bermulanya disaat dia sedang bekerja atu memulung dan dia
berfikir, dia sudah lama melakukan pemulungan dan itu menjadi sebuah kerja
rutinitasnya dalam kehidupan sehari-hari,berlangsung sudah 6 tahun dia lakukan,
ternyata sungguh mengenaskan sekali dia melihat fenomena yang terjadi dinegeri
ini setiap harinya,pembuangan sampah melebihi batas imbang,dan kadar
lingkunganpun kualits semakin berkurang, polusi dimana-mana, pencemaran
dimana-mana,tanpa mereka sadari manusia memang bersikaf begitu cerobohnya diam
di atas atmosfire ini, tak ada sifat mutualismenya, yang mereka pikirkan
hanyanlah sebuah, matrealisme,hedonisme dan kesenangan-kesenangan yang bersifat
individualisme, tanpa mereka sadari sedikitpun bagi mereka yang tinggal disana,
digedung yang tinggi sana,ditempat yang bersih dan nyaman itu,hidup dengan
senangnya ,hidup dengan kemewahan pasilitas yang lengkap,mobil mewah berjejr di
garasinya,sofa dan kasur yang empuk,kolam renang dihalamanya.dan lihat disana
para orang-orang yang tinggi, tinggi dalam arti orang yang mewakili
rakyat,orang yang kita percayakan untuk menjaga amanah dan mensejahterakan
rakyaat mereka orang yang mengurus rakyat ini, mereka melupakan dan mengabaikan
tanggung jawabnya , dan melepaskan genggaman amanah dantanggung jawab itu,
mereka sekarang tak pernah memalingkan pandangannya kearah kita.
Sementara yang tinggal ditempat yang jijik ini yang kotor ini,yang hina ini,yang kumuh ini dan tak ada sedikitpun kenyamanan dalam hidup ini, semuanya penuh dengan desakan,sesakan padat, wabah penyakit bertebaran, kita disini tak merasakan aroma wangi yang khas untuk pewangi yang umumnya yaitu pewangi ruangan tetapi kita disini ,ditaburi dan dipenuhui udara yang kotor pekat,lengket dan padat bau busuk yang menyesakan kita untuk bernapas, bau yang tak lain yaitu bau yang berasal dari sejumlah tumpukan-tumpukan sampah yang disana baunya sungguh sangat menyengat, kali yang dangkal hitam peka, dan terkadang air yang peka ini meluap kepermukaan dikalau cuaca yang sangat ekstrime, dan hujan yang mengguyur seharian mengakibatkan bencana banjir melahap dan melalap sebagian tempat-tempat kumuh ini.serangga dan lalat menjadi hiasan dilingkungan ini. Apakah mereka pernah berfikir bagaimana rasanya hidup seperti kita, hidup yang pas-pasan dan sangat terbatas entahlah apa yang ada dipikiran mereka, hanyalah sebuah kekuasaan dan uang yang membut mereka lupa akan segalanya.apakah yang terjadi pada negeri ini.???
Sementara yang tinggal ditempat yang jijik ini yang kotor ini,yang hina ini,yang kumuh ini dan tak ada sedikitpun kenyamanan dalam hidup ini, semuanya penuh dengan desakan,sesakan padat, wabah penyakit bertebaran, kita disini tak merasakan aroma wangi yang khas untuk pewangi yang umumnya yaitu pewangi ruangan tetapi kita disini ,ditaburi dan dipenuhui udara yang kotor pekat,lengket dan padat bau busuk yang menyesakan kita untuk bernapas, bau yang tak lain yaitu bau yang berasal dari sejumlah tumpukan-tumpukan sampah yang disana baunya sungguh sangat menyengat, kali yang dangkal hitam peka, dan terkadang air yang peka ini meluap kepermukaan dikalau cuaca yang sangat ekstrime, dan hujan yang mengguyur seharian mengakibatkan bencana banjir melahap dan melalap sebagian tempat-tempat kumuh ini.serangga dan lalat menjadi hiasan dilingkungan ini. Apakah mereka pernah berfikir bagaimana rasanya hidup seperti kita, hidup yang pas-pasan dan sangat terbatas entahlah apa yang ada dipikiran mereka, hanyalah sebuah kekuasaan dan uang yang membut mereka lupa akan segalanya.apakah yang terjadi pada negeri ini.???
Sampah,
terdengarnya tidak asing bagi kita semua dan sampah sangat dekat sekali dalam
kehidupan kita sehari-hari, dan tidak akan pernah kita bisa terhindar dari kata
sampah,sampah memang faktor dari penyebab hadirnya banjir,wabah penyakit, tetapi
semua statment semua itu hanyalah sepersekian persen dari penyebab sampah, jadi
itu alasan yang kurang tepat.Dan jawabannya yang tepat dan benar adalah
manusia, kenapa manusia? Apa salahnya? Apa alasanya? Dan sepertinya pertanyan
seperti itu tak mesti dijawab, coba kita lihat dinegeri ini di ibu kota DKI
jakarta, banjir sudah menjadi tempat lalapan sang arus yang tak berarah, tak
perlu kita saling menyalahkan satu sama lainya, dan tak perlu kita debatkan ,
perhatikan dan camkan dan bila perlu renungkan sejenak.
dan dari sepersekian ratus ribu orang setiap harinya membuang sampah, dan paling sedikit sampah tersebut sampah anorganik, dan sisanya sampah organik.tanpa ada upaaya dan alternatif untuk menyelesaikan hal yang mereka anggap sepele ini padahal kita lihat apa akibatnya yang timbul dari sampah-sampah itu,drainase,got-got yang sudah tertimbun oleh tumpukan sampah, dan nampaknya upaya dari sebagian sumbangan orang-orang intelek itu tak ada perubahan yang benar-benar mendasar, peroses pembuatan sumur serapan dan biopori sudah diaplkasikan tapi semuanya hanya berjalan sesat, mana sikaf kesadaran dan kepedulian kita terhadap lingkungan. Andai saja APBN, dan anggaran dari instansi yang ada di negeri ini, kalo saja kita semua bekerja sama dan menyatukan hati kita dalam satu wadah sehiingga menjadi satu sinergi,satu pandangan dan satu tujuan yang mulya yaitu menyelesaikan froblem ini yatu,penaggulangan sampah-sampah tersebut,sehingga banjir dapat teratasi.
dan dari sepersekian ratus ribu orang setiap harinya membuang sampah, dan paling sedikit sampah tersebut sampah anorganik, dan sisanya sampah organik.tanpa ada upaaya dan alternatif untuk menyelesaikan hal yang mereka anggap sepele ini padahal kita lihat apa akibatnya yang timbul dari sampah-sampah itu,drainase,got-got yang sudah tertimbun oleh tumpukan sampah, dan nampaknya upaya dari sebagian sumbangan orang-orang intelek itu tak ada perubahan yang benar-benar mendasar, peroses pembuatan sumur serapan dan biopori sudah diaplkasikan tapi semuanya hanya berjalan sesat, mana sikaf kesadaran dan kepedulian kita terhadap lingkungan. Andai saja APBN, dan anggaran dari instansi yang ada di negeri ini, kalo saja kita semua bekerja sama dan menyatukan hati kita dalam satu wadah sehiingga menjadi satu sinergi,satu pandangan dan satu tujuan yang mulya yaitu menyelesaikan froblem ini yatu,penaggulangan sampah-sampah tersebut,sehingga banjir dapat teratasi.
Beberapa tahun
kemudian, semuanya telah berubah dengan kehidupan sarif, dan sarif dulu yang
sekarang beda. Mimpi-mimpi yang dulu dia impikan satu persatu semuanya telah
terbeli, telah terwujud mimpi yang menurutnya begitu sulit untuk diwujudkan,
tapi semuanya mungkin-mungkin saja selagi kita mau selaghi kita berusaha, dan
dia selalu ingat kata yang terdengar pada saat 10 tahun silam, ketika dia mendengarkan
dibalik jendela SD itu dari guru ustadjah, “Barang siapa yang
bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil” dengan kata lain dalam bahsa asalnya
yaitu bahasa arab “Man Jada Wajada” dia mewujudkan mimpinya dengan cara yang
berbeda dan dengan cara ia sendiri bukan melalui pendidikan itu, bukan pula
dari seorang guru atau orang yang berpendidikan, akan tetapi dari sebuah
inspiarsi. Dia sekarang sudah mengembangkan,mengkelola, dan menjadi pengusaha
rongsokan yang terkenal, berawal dari dia berfikir dia suatu hal yang biasa dia
dapat mengubah segalanya menjadi luar biasa, dia memulai hidupnya dengan
merintis sebuah pengolahan sampah dan semua jenis sampah dan rongsokan. Dan dengan
menciptakan sebuah mesin untuk pengelolaan sampah pelastik yang terbuat dari
alat elektoronik sederhana itupun alat tersebut awalnya alat-alat loakan bekas
semua, dengan rancangan yang jenius bersumber dari sebuah dinamo besar,
Dan komponen-komponen yang lain, alat itu sederhana alat fungsinya untuk memotong bagian atas gelas pelastik, atu lingkaran yang masih ada bekas labelnya, dulu sebelumnya dia memotong bagian atas gelas dan botol tersebut menggunakan piso karter, dan hasilnya lama dan juga bersesiko kebanyakan tangan terluka tergores oleh piso karter tersebut. Dan pendapatanya minim sekali,tetapi dengan alat pembantu atau teknologi alat tersebut pendapatanya meningkat begitu pesat, dan alat itupun masih banyak kekurangan dan pada akhirnya , berkat dari karya dia itu dia mendapatkan ide yang lebih lagi yaitu dia berkeinginan membuat alat untuk penghancur sampah pelastik dan sejenisnya, dan akhirnya dia menciptakan dengan kombinasi dua dinamo, satu dianamo dibawah khusus untuk sumber dan voltasenya atau tegangannya lebih besar, dan dinamo kedua berada diatas, mesin tersebut hampir sama dengan mesin alat penggilingan padi, namu dia sistemnya berbeda alat ini berjalan harus ada bantuan banyak penggunaan air karena untuk pelenturan atau pengemulsi, jadi botol dan gelas pelastik khusus yang berwarna bening, dimasukan kedalam corong itu lalu dicorong itu ada selang air yang mengalir lalu mesin itu dihidupkan dan peroses penghancuran dimulai maka dari mulut mesin yang berbentuk seperti sekup atau disebut ini bagian pengeluaran hasil, dan ditampung dengan bak besar yang berisi air dan sebuah saringan dan sekarang benda-benda tersebut sudah berbentuk kepingan halus, lalu yang sudah bersih ditiriskan dan kemudian menjemurnya dibawah sinar matahari. Dan peroses inilah yang membuat dia berkembang dalam bisnis ini. Karena daya jual dan hasilnya sangat relepan dan benar benar meningkat pesat karena kalau yang sudah seperti itu proses daur ulang tinggal satu langkah lagi yaitu peroses pembuatan bubur atau melelehkan benda tersebut, sehingga kalo sudah di buburkan itu bisa dibuat benda daur ulang yang dapat bernilai lebih, misal alat perabotan rumah tangga, kemudian pakaian, dan sebagainya.
Dan perkembangan
berikutnya dia tak hanya mendaur ulang sampah jenis pelastik saja akan tetapi
dia semua jenis sampah baik sampah organik dan anorganik, namun dia
mengembangkan daur ulang yang lebih baik, dia membuka lahan pekerja untuk pengrajin
tangan , untuk memadukan kreatifitas untuk membuat alat-alat sederhana dari
sampah itu,ada yang membuat pengrajin tas dari sisa potongan pkaian, ada yang
membuat dari sisa-sisa sampah bekas detergen serta bekas produk makan.ada yang
membuat dompet serta soevenir-soevenir sejenisnya dari sisa-sisa sampah
semuanya. Kini dia sekarang memiliki banyak perusahan dan mempunyai puluhan
kariwan, mulai dari perusahaan rongsokan pengolahan ,pengrajin tangan hingga
perusahan prodak pupuk cair dan pupuk kompos dari segala jenis sampah organik,
dan tak hanya mimpi-mimpi yang dulu ia mimpikan itu terwujud namun ,sekarang
dia dapat mengantarkan ibunya ke baitullah yaitu ke mekah rumah allah,
subhanllah tak ada yang tau nasib dia sebegitu bagusnya rezkinya.
Ternyata bahgia itu
sederhana, bukan materi, kekayaan yang berlimpah derajat sosial dan ilmu yang
tinggi, tetapi bagaimana kita menjalaninya sesekali manusia lupa dengan hal
yang kecil, dan justru hal yang kecilah yang membuat kita belajar untuk membuat
sesuatu yang besar, dan hal kecilah yang membuat kebobrokan pada diri kita kalu
kita mengbaikanya. Dan bahagia itu ketika kita berguna bagi orang lain disaat
orang lain membutuhkanya, karena disaat kita berjasa bagi orang lain , dan
orang itu akan selalu mengingat selalu kebajikan yang telah kita perbuat, dan
memang manusia tak ada yang sempurna,kesempurnaan hanyalah milik sang kuasa,
dan semu manusia mempunyai kelebihan yang berbeda dan kudratnya massing-masing
yakinlah, kuasa allah akan hadir pada kita, masalah waktu dialah yang
menentukan, dan tetaplah berkarya dan berkarya, terkadang oranglain menilai
diri kita dari apa yang sudah kita lakukan, padahal kita menilai diri kita dari
apa yang kita pikir bisa kita lakukan, untuk itu kita hanya perlu melakukanya
saja. Biarkanlah orang lain yang menilainya,
Dan justru bagi mereka
para filsuf,peneliti dan ilmuan,para pakar-pakar dan orang penting dimuka bumi
ini, keinginan mereka hanyalah sederhana, tidak banyak,tidak repot dan tidak
berlebih-lebihan. Mereka hanya ingin melakikan sesuatu, membuat sesuatu yang
membatu kemudahan-kemudahan orang lain, menciptakan sesuatu yang sangat berjasa
dan berguna , hanya itu, tak seperti umumnya orang-orang dinegeri ini mereka
dengan bangga dan famer dengan apa yang mereka punya bukan dengan apa yang
meraka ciptakan, seolah-olah kekayaan menjadi segalanya,uanglah segalanya,
bukan itu yang benar yang benar adalah segalanya butuh uang”.
Dan itu semua sama
juga dengan seorang Sarif yang dulu pemulung namun sekarang dia bukanlagi
pemulung biasa tetapi dialah “ si pemulung sulung yang luarbiasa” dan keinginan
diapun sama seperti orang-orang diatas tadi sederhana , dia hanya ingin
memberikan yang terbaik untuk mengurangi beban alam ini ,kerisis negeri ini
yaitu “ GO GREEN SAFE GLOBAL WARMING” kalimat dan gambar yang 10 tahun silam
yang dulu ia temukan dijalan dekat sekolah SD itu, dan kata inilah yang
menjadikan inspirasi hidup dia dan berkat kalimat inilah membawa dia menuju
jalalan ketitik yang terang benderang. Semua yang dialakukan benar-benar penuh
ekstak dan benar-benar ulet,pamrih, dan yang paling mulia yaitu untuk
orang-orang yang ada disekitarnya, untuk desanya, untuk tempat tinggalnya,
untuk kota dan untuk negrinya serta untuk dunia yang lebih baik dan baik laigi.
Dan memang tak ada rahasia alam yang dispossible semuanya possibele, semuanya
mungkin-mungkin saja terwujud selagi kita mempunyai mimpi-mimpi, dan mau
bersusaha, dan siap menerima dan menyelesaikan gejolak-gejolak, dan lika-liku
rintangan yang akan kita hadapi.
Gagal dan terjatuh maka bangkitlah,jatuh lagi maka bangkitlah seperti itulah kata-kata orang bijak, dan jadilah hidup ini seperti analogi sang semut, semut adalah tipekal hewan yang pekerja keras,ulet,rajin solideritas yang tinggi, dan semut walaupun tubuhnya berukuran kecil tetapi dia mempunyai hasrat dan mimpi yang besar dan tinggi, mereka bisa saja membawa makanan yang ukurannya melebihi ukuran tubuhnya bisajadi 10 kali lipat dari ukuran tubuhnya, dan mereka bekerja tak mengenal lelah walaupun mereka dalam kondisi yang sangat pans sekaliupun tapii mereka tetap bekarja, dan tujuan mereka yaitu untuk masa depan, apa artinya mereka bekerja untuk dimasa hujan,dan menyimpan cadangan makanan untuk masa yang akan datang,” work for the future” artinya apa?kita semua harus sadar dan harus banyak-banyak bercermin diri dari sikaf dan diri kita agar kita jangan bekerja dan melakukan sesuatu untuk kesenangan,kita semua harus mempunyai mimpi yang besar dan usaha yang besar seperti layaknya seekor semut.
Gagal dan terjatuh maka bangkitlah,jatuh lagi maka bangkitlah seperti itulah kata-kata orang bijak, dan jadilah hidup ini seperti analogi sang semut, semut adalah tipekal hewan yang pekerja keras,ulet,rajin solideritas yang tinggi, dan semut walaupun tubuhnya berukuran kecil tetapi dia mempunyai hasrat dan mimpi yang besar dan tinggi, mereka bisa saja membawa makanan yang ukurannya melebihi ukuran tubuhnya bisajadi 10 kali lipat dari ukuran tubuhnya, dan mereka bekerja tak mengenal lelah walaupun mereka dalam kondisi yang sangat pans sekaliupun tapii mereka tetap bekarja, dan tujuan mereka yaitu untuk masa depan, apa artinya mereka bekerja untuk dimasa hujan,dan menyimpan cadangan makanan untuk masa yang akan datang,” work for the future” artinya apa?kita semua harus sadar dan harus banyak-banyak bercermin diri dari sikaf dan diri kita agar kita jangan bekerja dan melakukan sesuatu untuk kesenangan,kita semua harus mempunyai mimpi yang besar dan usaha yang besar seperti layaknya seekor semut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar